Bahan Kuliah : Pengantar Ilmu Komunikasi (For Mhs STISIP)


ILMU PUBLISISTIK/KOMUNIKASI :
1. Bentuk Spesialisasi :
Ø    Personal Communication (Intrapersonal    Communication, Interpersonal Communication, Gestural Communication, Transendental Communication)
Ø    Group Communication (kuliah, briefing, Indoktrinasi,  Ceramah, dll)
Ø    Mass Communication (Jurnalistik, PR, Public Speaking, Penerangan, Propaganda, Exhibition, International Communication, dll)
2. Media :
q   Public Media (surat, telpon, telegraf, telex)
q   Mass Media (Pers, TV, Radio, Film )

3.  Effect :
v   Personal Opinion
v   Public Opinion
v   Majority Opinion
v   General Opinion

TEORI-TEORI KOMUNIKASI PADA TAHAP AWAL
Berikut ini akan diuaraikan Teori komunikasi yang tampil pada tahun awal sekitar dekade 1940-an & 1950-an :
1.        Model lasswell (1948) “Who-Say-What-in Which Channell-To Whom-With What Effect”
2.     S-O-R (Stimulus-Organism-Respons) Theory
(berasal dari psikologi, selanjutnya teori ini menjadi teori komunikasi karena komponen yang dimiliki sama seperti: sikap, opini, prilaku, kognisi.

Model-Model Arus Komunikasi :
q  Model Jarum Suntik (Hypodermic Needle Model)
q   Model Satu Langkah (One-Step Flow Model)
q   Model Dua Langkah (Two-Steps Flow Model)
q   Model Banyak Langkah (Multi-Step Flow Model)

BIDANG KOMUNIKASI (Alo Liliweri, 1977) :
q   Social Communication
q   Management/Organizational Communication
q   Business Communication
q   Political Communication
q   Cultural Communication
q   Traditional Communication
q   International Communication
q   Development Communication
q   Environmental Communication

Beberapa Kekeliruan Tentang Komunikasi (Deddy Mulyana, 2000) :
1.        Tidak ada yang sukar tentang komuniksi. Komunikasi adalah sesuatu yang alamiah.
2.     Keterampilan komunikasi adalah bakat.
3.     Saya berbicara, karena itu dengan sendirinya saya berkomunikasi.
4.      Komunikasi terjadi jika saya menghendaki.
5.     Makna terdapat dalam kata-kata.
6.     Komunikasi adalah Panasea Universal.


FUNGSI-FUNGSI KOMUNIKASI :
1.        Komunikasi Sosial :
§       Pembentukan Konsep Diri, yakni pandangan kita mengenai siapa kita ?
-        Significant Others
-        Interaksi dengan orang lain (masyarakat)
-        Entitas Geografis
-        Etnis
-        Budaya, Agama, dll.
§       Pernyataan Eksistensi Diri : (Rene Descartes, 1596-1650)…Cagito Ergo Sum (saya berpikir maka saya ada)= saya berbicara maka saya ada.

Contoh : dalam diskusi kelompok, dalam sidang DPR.
§        Untuk kelangsungan hidup (survive).
§        Untuk memupuk hubungan.
§        Untuk memperoleh kebahagiaan.

2. Komunikasi Ekspresif (sebagai penyaluran Emosi / Katarsis) :
Contoh: katakanlah cinta dengan bunga, melalui puisi, novel, cerpen, lukisan, musik, dll

3. Komunikasi Ritual :
v   Biasanya dilakukan dengan melibatkan emosi.
v   Bersifat kolektif.
v   Berbagai komitmen emosional.
v   Senasib sepenanggungan.
v   Tidak jarang mengandung unsur mistik /  klenik.

4. Komunikasi Instrumental :
Ø    Menginformasikan.
Ø    Mendorong.
Ø    Mengubah sikap & keyakinan seseorang.
Ø    Menghibur.

5. Unsur / komponen dalam komunikasi :
q   Komunikator (source)
q   Message (pesan)
q   Saluran (channell)
q   Komunikan (receiver)
q   Umpan balik (feed back)

6. Konsepsualisasi Komunikasi :
Ø    Komunikasi sebagai tindakan satu arah.
Ø    Komunikasi sebagai interaksi.
Ø    Komunikasi sebagai transaksi.

7. Konteks Komunikasi :
§        Intrapersonal Communication
§        Interpersonal Communication
§        Group Communication
§        Public Communication
§        Organizational Communication
§        Mass Communication


PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI (Deddy Mulyana) :
1.       Komunikasi adalah proses simbolik. Manusia adalah Animal Symbolicum.
2.     Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi.
3.     Komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan (proximity).
4.      Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesenjangan.
5.     Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu.
6.     Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi.
7.  Komunikasi itu bersifat sistemik :
a.      Sistem Internal; kerangka rujukan (frame of references), bidang pengalaman (field of experiences), struktur kognisi, pola pikir, keadaan internal, sikap.
b.      Sistem Eksternal; penataan ruangan, pencahayaan, kegaduhan disekitar, isyarat fisik, dsbnya.
8. Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektif    komunikasi.
9. Komunikasi bersifat Non-Sekuensial: maksudnya; orang yang di anggap pendengar sebenarnya juga menjadi “komunikator” pada saat yang sama, yakni melalui perilaku non-verbal mereka spt : anggukan kepala, diam, cemas, mengantuk, ngobrol dengan temannya, dll.
10. Komunikasi bersifat Prosesual, dinamis dan transaksional maksudnya:
Ø    Komunikasi bersifat bersinambung, meskipun komunikasi telah selesai masing-masing melanjutkan proses penyandiannya sendiri-sendiri sesuai dengan pengalaman masa lalu maupun harapan-harapannya.
Ø   T.S. Eliot; apa yang kita ketahui mengenai orang lain hanyalah memori kita saat-saat kita mengenalnya, dan orang tersebut sesungguhnya telah berubah pada saat itu juga.
Ø    Heraclitus (-6 M); seorang manusia tidak akan pernah melangkah di sungai yang sama dua kali (masksudnya; dia tidak akan melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya).
Ø    Sikap dan orientasi komunikator bisa erubah karena perubahan pada komunikan.
11. Komunikasi bersifat “Ireversible” (tidak dapat diubah lagi):
q   Perilaku tidak dalam waktu dan tidak dapat diambil kembali.
q   Sekali pesan terkirim kepada khalayak, sulit untuk mengendalikan pengaruh apalagi menghilangkan efeknya.
q  Tidak bisa dihapus seperti teknologi   “Tipe-ex”.
12. Komunikasi bukan Panasea untuk menyelesaikan masalah, namun :
Ø   Komunikasi hanya memberi instrumen terjadinya konsensus.
Ø    Masalahnya justru lebih bersifat struktural, karenanya kendala strukturalnya juga harus diatasi.




INTI KOMUNIKASI
“John R. Weburg” menyatakan Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi.
“J. Cohen”; Persepsi didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atas Sensasi sebagai Representasi Objek Eksternal.
Persepsi disebut Inti Komunikasi karena bila persepsi tidak akurat, tidak mungkin komunikasi berjalan efektif.
Perhatian !!! Pengetahuan yang kita peroleh melalui persepsi buka pengetahuan mengenai objek yang sebenarnya, melainkan pengetahuan mengenai bagaimana tampaknya objek tersebut.

PERSEPSI TERHADAPLINGKUNGAN FISIK
Prinsip : Dalam menilai benda saja orang bisa tidak bersepakat. Dalam mempersepsi lingkungan fisik bisa bahkan sering terjadi kekeliruan, misalnya :
q   Ilusi : laut kelihatan berwarna biru karena pantulan langit. Contoh: perintah penyergapan dengan perintah “Sergap dari sisi kanan”!
q   Tipuan mata; ini kerap ditemui pada saat memonton Sepak Bola.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

soal UAS Etika Kehumasan

Artikel Komunikasi

KOMPONEN KONSEPTUAL KOMUNIKASI