BERBAGAI POSISI PARADIGMA DALAM MASALAH-MASALAH PRAKTIS PILIHAN




Masalah
Positivisme
Post-Positivisme
Teori Kritis dkk.
Konstruktivisme

(Baris 1)
Tujuan Penelitian
Penjelasan: Prediksi dan Kontrol.

Kritik dan Transformasi: pemulihan dan emansipasi.

Pemahaman: Rekonstruksi.
(Baris 2)
Sifat Ilmu Pengetahuan
Hipotesis yang sahih dikembangkan menjadi fakta atau hukum.
Hipotesis yang tak dapat difalsifikasi yang berpeluang menjadi fakta atau hukum

Wawasan structural/historis.
Berbagai rekonstruksi individual bersatu membentuk consensus.
(Baris 3)
Akumulasi Pengetahuan
Pertambahan—“bahan-bahan pembangunan” yang menyempurnakan “bangunan pengetahuan”: generalisasi dan hubungan sebab-akibat.

Revisiniosme historis: generalisasi melalui similaritas.
Rekonstruksi yang lebih matang dan canggih: pengalaman yang seolah-olah dialami sendiri.

(Baris 4)
Kriteria Baik-Buruknya atau Kualitas
“Keketatan” sebagai standar konvensional: Validitas Internal dan Eksternal, Reliabilitas dan Objektivitas.

Keterposisian historis: lenyapnya ketidaktahuan stimulus tindakan.

Layak dipercaya dan keontetikan serta kesalahpahaman.
(Baris 5)
Nilai
Tidak Tercakup—pengaruh ditolak.

Tercakup—berciri formatif.
(Baris 6)

Etika
Ekstrinsik; cenderung menipu.

Instrinsik; kecondongan moral ke  arah ilham  (bimbingan gaib).
Instrinsik; proses yang condong kea rah penyingkapkan rahasia; persoalan-persoalan khusus.

(Baris 7)
Suara
“Ilmuwan yang tak memihak” sebagai penasehat pembuat kebijakan, pembuat kebijakan, dan pelaku perubahan.

“Intelektual transformative” sebagai pembela dan aktivis.

“Partisipan  yang penuh empati dan gairah” sebagai fasilitator bagi rekonstruksi multi-pesan.

(Baris 8)
Pelatihan
Teknis dan Kuantitaf; teori-teori substantive.

Teknik; Kuantitatif dan Kualitatif; Teori-Teori Substantif.
Sosialisasi ulang; kualitatif dan kuantitatif; sejarah; nilai-nilai altruism dan pemberdayaaan.
(Baris 9)
Akomodasi
Sepadan.

Tidak sepadan.
(Baris 10)
Hegemoni
Pengatur publikasi, pendanaan, promosi, dan jabatan.

Mencari pengakuan dan masukan.
(Sumber: Denzin & Lincoln, 2009: 138-139).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

soal UAS Etika Kehumasan

Artikel Komunikasi

KOMPONEN KONSEPTUAL KOMUNIKASI