Rangkuman : “Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi (Introducing Communication Theory: Analysis and Application)” Richard West & Lynn H. Turner. (BAB. III) Oleh. I Dewa Ayu Hendrawathy Putri

BAB. III


Berpikir Mengenai Teori (Thinking About Theory and Research).

A.       Mendefinisikan Teori: Apalah Artinya Sebuah Nama?
Secara umum, teori (theory) adalah sebuah system konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan di antara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Stephen Littlejohn and Karen Foss (2005) menyatakan bahwa system yang abstrak ini didapatkan dari pengamatan yang sistematis. Tahun 1986, Jonathan H. Turner mendefinisikan teori “sebagai sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi.”(hal. 5). Definisi ini berfokus pada sifat dasar dari pemikiran teoritis tanpa menjelaskan dengan terperinci apa hasil yang mungkin muncul dari pemikiran ini.
William Doherty dan koleganya (1993) telah mengelaborasi definisi yang dikemukakan oleh Turner dengan menyatakan ide bahwa teori adalah merupakan proses dan produk: “berteori merupakan proses mengorganisasi dan merumuskan ide secara sistematis untuk memahami fenomena tertentu. Sebuah teori merupakan seperangkat ide yang saling berhubungan yang muncul dari proses tersebut” (hal. 20).
Pencarian definisi teori yang dapat diterima secara universal sangatlah sulit, jika bukan merupakan tugas yang mustahil. Ketika mencoba mendefinisikan teori, sebagaimana diamati oleh D.C. Phillips (1992), “tidak ada pemakaian yang benar-benar tepat, tetapi kita dapat berusaha untuk menggunakan kata-kata tersebut secara konsisten dan menandai hal-hal yang kita anggap penting” (Hal. 121).

Tingkat Generalitas:
1.      Teori dalam arti luas (grounded theory);
Teori yang berusaha untuk menjelaskan semua fenomena seperti komunikasi.
2.      Teori dalam arti menengah (mid-range theory);
Teori yang berusaha untuk menjelaskan suatu aspek tertentu dari sebuah fenomena seperti komunikasi. Teori dalam konteks menengah ini menjelaskan sebuah fokus pada aspek perilaku komunikasi. Contoh: teori pengurangan ketidakpastian.
3.      Teori sempit (narrow theory);
Teori yang berusaha menjelaskan suatu aspek yang terbatas dari suatu fenomena seperti komunikasi.  Atau lebih menekankan pada orang-orang tertentu pada situasi tertentu pula. Contoh: aturan2 komunikasi yang relevan ketika kita ada di dalam sebuah lift.

Komponen Teori terdiri dari:
1.      Konsep (concept) adalah kata-kata atau istilah yang memebrikan label elemen paling penting yang ada dalam sebuah teori. Konsep dapat berupa konsep nominal adalah konsep-konsep yang tidak dapat diamati, seperti demokrasi atau cinta. Konsep nyata adalah konsep yang dapat diamati, seperti ritual pribadi atau jarak spasial.
2.      Hubungan (relationships) adalah cara-cara di mana konsep-konsep dalam sebuah teori dikombinasikan.

Tujuan Teori:
Dalam arti luas, tujuan dari teori dapat termasuk; menjelaskan, memahami, melakukan prediksi dan mendorong perubahan sosial.
Dalam arti sempit, tujuan dari teori dapat memabntu kita menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana mengenai pengalaman komunikasi kita.

Hubungan Antara Teori dan Pengalaman
Paradigma; tradisi intelektual yang mendasari teori-teori tertentu.
Tradisi intelektual adalah cara melihat dunia, atau cara berpikir secara umum yang dimiliki bersama dalam kelompok ilmuwan.
Tradisi intelektual mempengaruhi nilai, tujuan dan gaya penelitian ilmuwan, dan tradisi tersebut mempengaruhi kerja para peneliti.

Paradigma berkisar pada tiga area, yang mewakili tiga pertanyaaan filosofis yang berkaitan dengan penelitian:
1.   Ontologi (ontology); mepertanyakan mengenai sifat dari realita.
2.   Epistemologi (epistemology); mempertanyakan bagaimana kita mengetahui sesuatu.
3.   Aksiologi (axiology); mempertanyakan mengenai apa yang layak untuk diketahui

Metateori (teori mengenai teori):
Ketika seorang peneliti berusaha untuk menciptakan teori, mereka dituntut  oleh metateori; teori mengenai bagaimana membentuk teori.
Tiga cakupan Metateori tradisional:
1.      Pendekatan cakupan hukum; kerangka metateoris yang menyatakan bahwa teori-teori harus mengikuti format jika-maka dan harus berupa pernyataan yang bersifat universal dan tidak bervariasi. Adapun atribut peendekatan cakupan hukum adalah hipotesis. Hipotesis adalah prediksi yang dapat diuji mengenai antara konsep-konsep yang mengikuti prediksi umum yang dibuat oleh sebuah teori.
2.      Pendekatan aturan; adalah sebuah kerangka metateoris yang menyatakan bahwa teori-teori seharusnya mengikuti sebuah format yang melibatkan aturan pada konteks yang diberikan dan harus mengakui adanya variasi situasi, budaya dan waktu. Pendekatan aturan ini terdiri dari; (a) gerakan; perilaku yang bersifat stimulus-respons. (b) Tindakan; respons pilihan yang disengaja. (c) Aturan kebiasaan; adalah aturan yang ditentukan oleh seorang yang memiliki otoritas dan tidak dapat dinegosiasikan. (d) Aturan Parametrik; adalah aturan-aturan yang ditentukan oleh seseorang yang memiliki otoritas tetapi masih bisa dinegosiasikan. (e) Aturan taktis; adalah aturan tidak tertulis yang digunakan untuk mencapai tujuan personal atau interpersonal.
3.      Pendekatan sistem; adalah kerangka metateoris yang menyatakan bahwa teori-teori harus mengikuti sebuah format yang memetakan unsur-unsur sistemik sebuah fenomena; serta berpendapat bahwa orang memiliki kehendak bebas, yang terkadang terikat oleh faktor-faktor sistemik. Pendekatan sistem ini terdiri dari; (a) Keutuhan; properti fundamental dari teori sistem yang menyatakan bahwa sistem lebih dari sekedar penjumlahan dari bagian-bagian tersendiri. (b) Saling ketergantungan; adalah properti dari teori sistem yang menyatakan bahwa elemen-elemen sebuah sistem saling berhubungan. (c) Hirarki; adalah properti dari teori sistem yang menyatakan bahwa sistem terdiri atas banyak tingkatan. (d) Batasan; yakni properti dari sistem yang menyatakan bahwa sistem-sistem membentuk beberapa struktur yang membatasi dirinya sendiri. (e) Kalibrasi; properti dari sistem yang menyatakan bahwa sistem yang menyatakan bahwa sistem memeriksa secara periodik skala dari perilaku yang diperbolehkan dan menyetel ulang sistem. (f) Umpan balik; subproses kalibrasi; informasi yang memungkinkan perubahan di dalam sistem. (g) Ekuifinalitas; adalah properti dari teori sistem yang mentakan bahwa sistem dapat mencapai tujuan-tujuan yang sama melalui cara-cara yang berbeda.

B.       Mengevaluasi Teori Komunikasi: Lebih Dekat Lebih Singkat
1.      Ruang Lingkup; adalah kriteria untuk mengevaluasi teori; merujuk pada luasnya perilaku komunikasi yang dicakup dalam teori tersebut
2.      Konsistensi logis; kriteria untuk mengevaluasi teori; merujuk pada logika internal di dalam pernyaan-pernyataan teoritis.
3.      Parsimoni; adalah kriteria mengevaluasi teori; merujuk pada kesederhanaan penjelasan yang diberikan oleh teori tersebut.
4.      Kegunaan; kriteria untuk mengevaluasi teori; merujuk pada kegunaan teori atau nilai praktisnya.
5.      Keterujian; adalah kriteria untuk mengevaluasi teori; merujuk pada kemampuan kita untuk menguji keakuratan dari klaim-klaim sebuah teori.
6.      Heurisme; kriteria untuk mengevaluasi teori; merujuk pada jumlah penelitian dan pemikiran baru yang ditimbulkan oleh teori tersebut.
7.      Pengujian Waktu Berlaku; adalah kriteria untuk mengevaluasi teori; meruuk pada ketahanan suatu teori seiring berjalannya waktu.

C.       Kesimpulan
Bab ini memperkenalkan konsep teori dan kegunaannya untuk mempelajari perilaku komunikasi. Definisi awal teori telah diberikan dan beberapa tujuan teori sekaligus berhubungan antara teori dan pengalaman juga dibahas. Kerangka untuk teori, yang terdiri atas tradisi intelektual dan paradigm juga dibahas. Gambaran secara detail mengenai tiga perspektif metateori diberikan, dan disediakan juga criteria-kriteria untuk mengevaluasi teori akan Anda temukan dalam buku ini. Saat kita berusaha untuk memahami komunikasi, kita menggunakan teori untuk membantu kita mengatur informasi yang berasal dari suatu penelitian.
Namun, kita harus menyadari keterbatasan dari teori. Interaksi komunikasi terdiri atas banyak cara pandang, dan teori hanya menjelaskan sebagian dari kehidupan social yang kompleks.


Semoga Bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

soal UAS Etika Kehumasan

Artikel Komunikasi

KOMPONEN KONSEPTUAL KOMUNIKASI