BAB. II. MEDIA PENYIARAN (Teori & Praktek Siaran)

2.1. Sejarah Radio
Sejarah ditemukannya radio dimulai di Inggris dan emerika serikat. Donald McNicol dalam bukunya “Radio’s Conguest of Space” menyatakan bahwa terkalahkannya ruang angkasa oleh radio dimulai tahun 1802 oleh “Dane”, yaitu dengan ditemukannya suatu pesan dalam jarak pendek dengan menggunakan alat sederhana berupa kawat beraliran listrik.
Penemuan berikutnya adalah oleh 3 orang cendikiawan muda, diantaranya “James Maxwell” berkebangsaan Inggris pada thaun 1865. Ia dijuluki “Scientific Father of Wireless”, karena berhasil menemukan rumus-rumus yang diduga mewujudkan gelombang elektromagnetik, takni gelombang yang digunakan radio dan televisi.
Radio yang digunakan sebagai alat atau media komunikasi massa (broadcasting) mula-mula diperkenalkan oleh “David Sarnoff”pada tahun 1915. Kemudian “Le De Forrest” melalui eksperimen siaran radionya tlelah menyiarkan kampanye pemilihan Presiden Amerika serikat tahun 1916, sehingga ia dikenal sebagai pelopor Radio Siaran.

2.2. Sejarah Perkembangan Radio di Indonesia
Sejarah penyiaran Radio di Indonesia sesungguhnya tidak dapat dilepaskan dari masa penjajahan Belanda di Indonesia, sebab penjajah itulah yang merasakan adanya kebutuhan untuk berhubungan cepat dengannegara penjajah di Belanda. Hubungan yang cepat itu diperlukan guna menyiarkan peraturan-peraturan, kabar berita dan undang-undang yang berkaitan dengan negara jajahannya Indonesia untuk disampaikan ke negeri Belanda.
Adanya kebutuhan itu dirasakan sejak meletusnya Perang Dunia I. Pada waktu itu negeri Belanda berkedudukan sebagai negara netral, padahal letak negeri Belanda dan Hindia Belanda sangat jauh. Satu-satunya cara untuk berhubungan antar pemerintah negeri Belanda dengan negara jajahannya Hindia Belanda adalah melalui udara atau radio.
Meskipun demikian, baru setelah Perang Dunia Pertama itu perhubungan lewat udara atau radio itu dipikirkan secara seksama dan direalisasikan. Dalam hal ini, orang yang berjasa bagi pemerintah Belanda dan Hindia Belanda adalah “Prof. Dr. Ir. Koomans” di Belanda dan “Dr. Ir. De Groot” di Hindia belanda.
Setelah melakukan percobaan berulang-ulang, lahirlah hubungan radio telegrafie antara negeri Belanda dengan Hindia Belanda, kemudia dilanjutkan dengan adanya hubungan radio telefonie antara negeri Belanda dan jajahannya Hindia Belanda.
Kemudian bermunculanlah radio amatir yang di dalam beberapa hal dibantu oleh teknik radio PTT yang memuat pemancar dan penerima sendiri.
Pada tanggal 16 Juni 1925 lahirlah siaran radio pertama, yaitu; “Batavia Radiovereniging (BRV)” yang didirikan oleh “Weltrvreden” yang menurut aktenya didirikan untuk selama 29 tahun. Anggota-anggota BRV secara gotong-royong mengumpulkan uang dan membeli alat-alat dan dibuatlah pemancar kecil, sedangkan tempat siarannya mula-mula dilangsungkan dari salah satu ruangan di Hotel Indens. Kemudian BRV mempunyai gedung siaran sendiri yang medagh untuk ukuran waktu itu. Lima tahun setelah lahirnya BRV, PTT Hindia Belanda mengadakan percobaan-percobaan penyiaran radio oleh NIROM (Netherlandsche-Indische Radio Omroep Maataschappij). Tahun 1934 NIROM mendapat izin dari Pemerintah Hindia Belanda untuk melakukan siaran radio dengan lokasi di Tanjung Priok.
Pada tanggal 1 April 1933 lahir satu radio siaran di Solo, yaitu “Solose Radiovereniging (SRV)” atas inisiatif Mangkunegoro VII. Tahun 1934 lahir pula radio siaran di Solo dengan nama “Siaran Radio Indonesia” dibawah asuhan Surhamijoyo dan Mulyadi Joyomartono. Tidak berapa lama kemudian muncul pula radio siaran di Surabaya dan Semarang.

Dalam tabel berikut ini adalah kronologi perkembangan Radio :
Tabel Perkembangan Sejarah Radio
Tahun Perkembangan Sejarah Radio
1888 Heinrich Hertz mendeteksi dan memproduksi gelombang radio.
1894 Marchese Gullielmo Marconi membangun perlengkapan radio yang berhasil menyembunyikan bel dan jarak sekitar 40 m.
1899 Marconi membuat jaringan radio antara Inggris dan Perancis.
1900 Ilmuwan Amerika, R.A. Fessenden, mentransmisikan suara manusia melalui gelombang radio.
1901 Marconi mentransmisikan pesan telegraf melalui radio.
1903 Valdemar Poulsen, mendaftarkan hak paten atas perangkat yang mampu mentransmisikan gelombang radio secara kontinu pada frekuensi 100 kHz dan mampu mencapai 240 km.
1904 Transmisi radio pertama yang berisi musik di Graz, Austria.
1905 Marconi menemukan antena radio.
1906 Program radio pertama yang berisi suara dan musik yang disiarkan di AS oleh R.A. Fessenden.
1907 Fessenden menemukan generator elektrik yang menghasilkan gelombang radio dengan frekuensi 100 kHz.
1908 General Elektrik mengembangkan radio alternatif.
1910 Komunikasi publik melalui radio dilakukan oleh Kapten Montrose dari Kepolisian Skotlandia ketika seorang gembong kriminal melarikan diri.
1914 Edwin Armstrong mematenkan sirkuit penerima gelombang radio dengan kualitas suara jernih.
1919 Gelombang pendek radio dikembangkan. Tahun yang sama didirikan RCA (Radio Commercil Association).
Tahun Perkembangan Sejarah Radio
1921 RCA memulai Radio Central di Long Island. Tahun yang sama didirikan Liga Radio Amerika.
1922 Didirikan stasiun AM di University of Michigan, AS, yang menyiarkan perkuliahan tambahan.
1928 Sebuah Stasiun radio di New York menyiarkan acara Televisi.
1935 Radio FM lahir, namun masih dalam format mono.
1938 FCC melakukan siaran pendidikan di gelombang FM.
1952 Sony memperkenalkan transistor radio mini, yang memungkinkan produksi massalpesawat radio yang bisa berganti gelombang AM-FM.
1953 Siaran iklan di AS semakin marak
1961 FCC menyetujui siaran FM stereo.
1992 Siaran FM mulai dilakukan di Paris.


2.3. Sejarah Perkembangan Televisi
Televisi mengalami perkembangan secara dramatik, terutama melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi televisi kabel menjangkau khalayak sampai ke pelosok negeri dengan bantuan satelit dan diterima langsung oleh layar televisi dengan menggunakan “wire atau micromave” yang membuka tambahan saluran televisi bagi pemirsa. Kemudia perkembangan televisi semakin marak setelah dkembangkan “Direct Broadcasting Satelite (DBS)”.
Menurut catatan “Agee et.al”, siaran percobaan televisi di AS dimulai pada tahun 1920-an. Para ilmuwan terus menerus mengembangkan teknologi komunikasi televisi. Tahun 1948 merupakan tahun penting dalam dunia pertelevisian dengan dikembangkannya televisi komersial di AS. Sejak saat itu televisi mengalami perkembangan yang pesat dan berpengaruh luar biasa terhadap khalayak.


Tabel berikut ini adalah sejarah perkembangan Televisi :
Tahun Perkembangan Sejarah Televisi
1831 Joseph Henry dan Michael Faraday melakukan penelitian elektromagnetik.
1862 Abbe Giovanna Caselli menemukan “pantelegraph”, alat pertama yang mampu mentransmisikan gambar melalui kawat.
1873 Ilmuwan May dan Smith melakukan eksperimen selenium dan cahaya. Uji coba ini penting bagi penemuan teknologi transfer gambar melalui sinyal elektronik.
1876 George Carey menciptakan “Silenium Camera”, semacam sinar katoda yang memungkinkan orang “melihat dengan elektrik”.
1880 Bell dan Edison berteori bahwa perangkat telepon selain suara juga dapat mengirim gambar, Bellmenciptakan Photophone untuk mengirim suara dan gambar.
1884 Paul Nipko berhasil mengirim gambar dengan menggunakan kawat yang melingkar dengan resolusi 18 garis.
1900 Dalam kongres elektrik dunia di Paris, Ilmuwan Rusia Constantin Perskyi pertama kali menggunakan kata “Televisi”.
1906 Lee de Forest menemukan “Audion”, tabung kedap udara yang berfungsi untuk menguatkan sinyal.
1907 Campbell Swintin dan Boris Rosing menggunakan tabung sinar katoda untuk mengirim gambar.
1923 Vladmir Zworykin mematenkan temuannya berupa tabung kamera TV, temuan yang merupakan pengembangan ide Swinton ini memungkinkan menampilkan gambar lebih baik.
1932-1925 Charles Jenkins (AS) dan John Baird (Skotlandia) mendemonstrasikan transmisi mekanik gambar melalui sirkuit kabel, yang menghasilkan siluet.
1926 John Baird mengoperasikan sistem resolusi gambar 30 baris per detik.
1927 Bell Telephone dan Departemen Perdagangan AS memancarkan siaran jarak jauh pertama, dari Washington DC.ke New York.
1928 The Federal Radio Commision menerbitkan lisensi penyiaran TV pertama kepada Charles Jenkins.
1929 Vladimir Zworykin mendemostrasikan sistem elektronik yang bisa menerima sekaligus mengirim gambar, pada tahun yang sama John Baird mendirikan studio TV pertama.
1930 Charles Jenkins menyiarkan TV komersial pertama.
1936 Sedikitnya 200 ribu pesawat televisi digunakan di seluruh dunia.
1937 CBS mulai mengembangkan TV, begitu juga BBC London.
1939 Vladimir Zworykin dan RCA melakukan uji coba siaran dari Gedung Empire State Building, New York World.
1940 Peter Goldmark menemukan pesawat TV berwarna dengan resolusi 343.
1948 Televisi kabel diperkenalkan di Pennsylvania, dan di-patenkan atas nama Louis W. Parker. Saat itu ada 1 juta pesawat TV di seluruh AS.
Tahun Perkembangan Sejarah Televisi
1956 Sistem penyiaran video diperkenalkan.
1956 Robert Adler menemukan remote control.
1962 AT & T meluncurkan Telstar, satelit relay pertama.
1967 Sebagian besar stasiun TV mengadopsi teknologi siaran berwarna.
1976 Sony memperkenalkan betamax, perekam video rumah.
1978 PBS menjadi stasiun pertama yang menyiarkan seluruh program melalui satelit.
1981 NHK memperkenalkan HDTV dengan resolusi 1.125 baris.
1982 Dolby Surround Sound diluncurkan ke pasar.
1983 Direct Broadcast Sattelite memulai siaran di Indianapolis.
1996 Triliunan pesawat TV beredar di seluruh dunia.

2.4. Perkembangan Televisi di Indonesia
Kegiatan penyiaran televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962 bertepatan dengan dilangsungkannya Pesta Olah Raga Asia ke-4 (ASEAN Games) di Senayan Jakarta. Sejak itu pula TVRI dipergunakan sebagai “station call” sampai sekarang. Selama tahun 1962-1963 TVRI mengudara rata-rata satu jam sehari dengan segala kesederhanaannya.
Sesuai dengan keinginan masyarakat dan kepentingan pemerintah, pada tanggal 16 Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikan penggunaan satelit Palapa untuk keperluan telekomunikasi dan televisi, dan seiring dengan itu dimulailah era baru bagi perkembangan pertelevisian di Indonesia. Pada akhir tahun 1980-an dan tahun 1990-an bermunculan beberapa televisi swasta di Indonesia sepert; RCTI, SCTV, Indosiar, TPI, dan ANTV.
Setelah pemerintahan Soeharto (Orde Baru) jatuh pada bulan Maret 1998 oleh Gerakan Reformasi, bermunculan pula televisi swasta lainnya seperti; METRO TV, TRANS TV, GLOBL TV, dan berkembang pula televisi berlangganan yang menyajikan berbagai program dalam dan luar negeri.
Setelah Undang-Undang Penyiaran disahkan pada tahun 2002, jumlah televisi baru di Indonesia terus bermunculan, khususnya di daerah, yang terbagi dalam tiga kategori, yakni; televisi publik, swasta, berlangganan dan komunitas. Sampai Jui 1002 jumlah orang yang memiliki pesawat televisi di Indonesia mencapai 15 juta. Sekarang ini, penonton televisi Indonesia memiliki banyak pilihan dalam menikmati berbagai program televisi.
Televisi merupakan salah satu medium paling favorit bagi para pemasang iklan di Indonesia. Media televisi merupakan industri pada modal, padat teknologi, dan padat sumber daya manusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

soal UAS Etika Kehumasan

Artikel Komunikasi

KOMPONEN KONSEPTUAL KOMUNIKASI