Public Opinion

EKSISTENSI PROGRAM STUDI PENERANGAN AGAMA HINDU FAK. DHARMA DUTA IHDN DENPASAR DALAM
MENCETAK SDM KOMUNIKASI AGAMA HINDU YANG BERKUALITAS.
Oleh : I D.A. Hendrawathy Putri

Ketika pendidikan ilmu komunikasi (publisistik – nama lama) mulai melembaga di beberapa perguruan tinggi di Indonesia pada awal tahun 1960-an, kondisi media massa belum begitu maju pesat seperti saat ini: surat kabar yang terbit paling banyak terdiri dari delapan halaman, radio telah menjadi primadona informasi tercepat, siaran televisi masih terbatas di Jakarta, dan istilah publisistik lebih banyak dikaitkan dengan aktivitas kewartawanan dan penerangan. Oleh karena itu, pendidikan komunikasi pada awalnya identik dengan kedua bidang tersebut (Achmad, 1980:3).
Mahasiswa yang memilih pendidikan komunikasi sebagian besar bercita-cita menjadi wartawan (media cetak dan elektronik) atau menjadi pegawai Departemen Penerangan. Jumlah mahasiswa relative terbatas, sebab pendidikan komunikasi tidak sepopuler pendidikan kedokteran, hukum, farmasi, ekonomi, ilmu teknik, dan bidang ilmu lainnya. Barangkali dosen komunikasi yang mengajar di era tersebut akan merasa kaget jika beberapa tahun kemudian pendidikan komunikasi mulai banyak diminati calon mahasiswa hampir di semua perguruan tinggi di Indonesia. Salah satu diantaranya adalah IHDN Denpasar yang memiliki Program Studi Penerangan Agama Hindu tepatnya bernaung di bawah Fakultas Dharma Duta. Dan beberapa bulan lalu telah di akreditasi oleh BAN-PT dan mendapat nilai yang Baik. Sesuai dengan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi No.003/BN-PT/Ak-XII/S1/IV/2009 tertanggal 11 April 2009, PS Penerangan Agama itu ditetapkan memperoleh Nilai B (3,48). Dengan nilai Akreditasi “B” tersebut PS Penerangan Agama Hindu diharapkan dapat dikembangkan menjadi program studi unggulan (favorit) di Fakultas Dharma Duta dalam mengantisipasi perkembangan globalisasi yang ditandai dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi (TI) dan komunikasi. Sesuai dengan arahan tim asesor BAN-PT saat proses penilaian, PS Penerangan Agama Hindu akan disempurnakan menjadi prodi Ilmu Komunikasi Agama Hindu. Dengan demikian prodi ini optimis mampu melahirkan sarjana Komunikasi Agama Hindu yang memiliki landasan dan filosofi Agama Hindu serta menguasai keahlian di bidang TI dan komunikasi, sehingga mampu menjadi penyuluh Agama Hindu yang andal dan berkualitas.
Selain itu mereka sesungguhnya bisa merebut peluang kerja di bidang kehumasan, konsultan komunikasi, media massa, broadcasting, atau bidang fotografi / syuting yang saat ini sedang berkembang pesat. Selain itu mereka juga berpeluang besar menjadi seorang pendidik (guru maupun dosen) mengingat lulusan Komunikasi Agama Hindu juga dilengkapi dengan pendidikan professional (pengganti istilah Akta Mengajar IV). Semangat kewirausahaan para mahasiswa di bidang informatika dan komunikasi akan terus dibangkitkan sesuai dengan nilai-nilai ajaran Catur Marga, khususnya Karma Marga serta melalui upaya kerja sama dengan berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta.
Dewasa ini, semakin marak lembaga pendidikan yang tidak menjurus pada program studi ilmu komunikasi seperti; kesehatan masyarakat, pertanian, ilmu ekonomi, ilmu politik bahkan ilmu hukum memasukkan mata kuliah ilmu komunikasi dalam kurikulum mereka sebagai mata kuliah inti atau pilihan. Namun yang jelas, fenomena ini memberi petunjuk bahwa masyarakat makin sadar akan pentingnya pendidikan komunikasi dalam era informasi. Untuk mampu eksis di tengah persaingan yang semakin ketat, mahasiswa khususnya pada PS Ilmu Komunikasi Agama Hindu hendaknya kritis dan selalu meng-up-date informasi guna meraih peluang dalam berbagai kegiatan seperti; pelatihan jurnalistik, fotografi, public relations, marketing & communication (marcom), hingga event organizer (EO). Apalagi dewasa ini semakin banyak permintaan ceramah tentang komunikasi keluarga, metode penyuluhan agama Hindu, teknik presentasi, keprotokolan, komunikasi organisasi, hingga komunikasi lintas budaya / komunikasi antar etnis. Hal tersebut sesungguhnya merupakan lahan potensial bagi mahasiswa Komunikasi Agama Hindu. Untuk mampu meraih kesempatan tersebut sudah tentu harus dibarengi dengan kemauan untuk belajar dan kerja keras.

PERLU ADANYA RADIO KOMUNITAS KAMPUS
Dalam perkembangan globalisasi dewasa ini, muncul fenomena terjadi dis-harmoni dalam hubungan komunikasi lintas Agama dan lintas Budaya di Indonesia. Sifat instinktif yang primitif muncul ke permukaan yang ditandai dengan munculnya konflik sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Fenomena konflik sosial ini dikhawatirkan akan mengarah kepada keruntuhan persatuan dan kesatuan bangsa, yang pada akhirnya runtuh pula Negara Kesatuan republik Indonesia.
Berdasarkan atas pemikiran-pemikiran tersebut sudah sejak lama terlintas dibenak para mahasiswa khususnya yang mengambil PS Penerangan Agama Hindu ingin mencoba merintis Radio Komunitas IHDN sebagai media atau wahana untuk pembelajaran penyiaran radio, sekaligus sebagai pendukung sisi edukasi mahasiswa dan membantu aspek sosial berupa penyebaran pemahaman yang berkualitas tentang Agama Hindu dan Kebudayaan Bali kepada masyarakat.
Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar yang merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi Agama Hindu, secara formal tentu saja memiliki tanggung jawab besar untuk dapat membangun jaringan komunikasi serta menyediakan media komunikasi sebagai wadah penyebaran informasi. Dari lembaga ini bisa dilahirkan generasi penerus yang memahami dan mahir dalam ilmu Agama Hindu dan ilmu komunikasi lintas budaya, yang nantinya menjadi pewaris keutuhan Bangsa dan Negara Republik Indonesia.
Keberadaan Radio Komunitas IHDN ini, nantinya diharapkan dapat menimbulkan dampak persaingan yang sehat dengan perguruan tinggi lain, baik di Bali maupun di luar Bali. Sekalipun sampai saat ini, perguruan tinggi Agama yang ada di Bali belum ada yang mengelola Radio Komunitas, sehingga hal ini memberikan ruang pilihan yang lebih luas bagi komunitas IHDN dan khalayak umum yang membutuhkan informasi, khususnya di bidang Agama, budaya Hindu dan komunikasi yang sangat penting dalam era global.
Hal ini sangat dibutuhkan sebagai sarana penunjang dalam memajukan dunia pendidikan, sastra, Agama, budaya Hindu Bali dan kerukunan umat beragama serta melestarikan nilai-nilai Agama, sastra dan budaya Bali serta menguatkan pemahaman ilmu pengetahuan dan teknologi yang informatif dan komunikatif melalui cyber learning.

Maksud dan tujuan
Adapun maksud dari rencana pendirian Radio Komunitas IHDN ini adalah:
- Sebagai sarana penyebaran informasi yang dinamis.
- Sebagai sarana komunikasi dialogis antar civitas Akademika IHDN Denpasar dengan khalayak umum.
- Meningkatkan peran media radio komunitas dalam pembangunan akhlak, mental unggulan, budi pekerti luhur dan suci.
- Sebagai media praktis bagi mahasiswa untuk menyalurkan minat & bakat sebagai penyiar radio.
Tujuan dari rencana pendirian Radio Komunitas IHDN ini adalah:
- Untuk memberikan pendidikan dan pelatihan di bidang penyiaran, khususnya radio.
- Untuk mengembangkan minat & bakat mahasiswa pada bidang penyiaran radio (penyuluhan agama hindu, script writer, media planner, presenter, MC, reporter, journalist radio).
- Untuk memberikan pendidikan dan pelatihan di bidang perawatan dan perbaikan alat-alat elektronika radio.
- Untuk memberikan informasi aktual dan akurat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta hiburan.
- Untuk memberikan informasi global yang aktual di bidang pendidikan.
- Untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam dalam bidang sastra, budaya dan agama Hindu (Bali).

Gagasan pengembangan
Gagasan Pengembangan dan pendirian Radio Komunitas IHDN ini berangkat dari berbagai dasar pemikiran, kekuatan yang dimiliki dan peluang yang ada, meliputi:
1. Memiliki SDM yang cukup, ber-idealisme dan berkomitmen tinggi terhadap pendidikan, Agama Hindu dan pelestarian budaya Bali
2. Memiliki Program Studi Penerangan Agama Hindu, yang segera akan disempurnakan menjadi PS Ilmu Komunikasi Agama Hindu yang dapat menyiapkan SDM yang diperlukan komunitas penyiaran
3. Memiliki narasumber yang memadai dan kompeten di bidang pendidikan, komunikasi, Agama Hindu dan budaya
4. Program acara nantinya akan menekankan pada aspek pendidikan yang berisi ilmu pengetahuan Agama Hindu, seni dan budaya Bali



HARAPAN-HARAPAN YANG DI INGINKAN :
Menambah kerja sama dengan dengan perguruan tinggi yang mengelola PS sejenis.
Menambah kerja sama dengan pemasok keluaran (out put) komunikasi Agama Hindu seperti; Instansi Pemerintah (Kanwil Prop. Bali, Kandepag di seluruh kabupaten yang ada di Bali, Depkominfo, dan instansi lainnya).
Menambah kerja sama dengan Instansi & lembaga independent, seperti; TV Lokal di Bali, Stasiun Radio Pemerintah & Swasta di Bali, Media Massa Cetak Lokal, KPID BALI.
Senantiasa di bangun iklim komunikasi yang kondusif di internal civitas akademika IHDN Denpasar.
Wahana Cyber (website) yang sudah ada di IHDN Denpasar hendaknya dikelola lebih efektif & professional.


DI BANGUN KERJA SAMA YANG MENGUNTUNGKAN
Tentunya yang sekarang perlu dilakukan perguruan tinggi dan dunia usaha adalah merumuskan kerja sama saling menguntungkan. Di satu sisi perguruan tinggi menyiapkan sumber daya manusia dengan berbagai keterampilan, disisi lain para pengusaha diuntungkan dengan keberlanjutan usaha dengan keberadaan tenaga kerja siap pakai tanpa embel-embel harus memberi pelatihan yang justru memboroskan keuangan perusahaan. Perusahaan pun dapat berpartisipasi dalam pendidikan dengan membekali sarana dan prasarana dengan teknologi paling mutakhir sehingga mahasiswa tidak merasa asing dengan kemajuan teknologi dalam dunia usaha.
Selain itu juga perlu melakukan pemetaan atas pekerjaan-pekerjaan yang tersedia di dunia usaha. Setidaknya, perguruan tinggi maupun calon mahasiswa dapat mempertimbangkan program-program studi yang memiliki prospek masa depan yang baik. Sehingga nantinya mahasiswa tidak lagi mengikuti kuliah di suatu program studi hingga usai namun bekal ilmu yang dimiliki akhirnya tidak terpakai hanya karena pekerjaan yang tidak linier dengan latar belakang pendidikannya.
Harapan-harapan sederhana tersebut tentunya tidak hanya menjadi tanggung jawab pengelola perguruan tinggi dan pengusaha, tetapi juga pemerintah dan masyarakat. Pada akhirnya, upaya sinergis antara pendidikan dan dunia kerja setidaknya mampu meredam angka pengangguran terdidik dan memberi kesempatan lebih besar bagi mereka yang telah mengenyam pendidikan tinggi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

soal UAS Etika Kehumasan

Artikel Komunikasi

KOMPONEN KONSEPTUAL KOMUNIKASI