"I believe that if we were forced to select the principle that supports and infuses all human aspiration we would find in it the objective of maintaining communication with our fellows"
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GANJIL T.A. 2011/2012 MATA KULIAH : ETIKA KEHUMASAN JURUSAN : PENERANGAN PROGRAM STUDI : PENA JENJANG : S1 SEMESTER : III / KELAS B / SIANG / DENPASAR HARI/TGL. : JUMAT / 30 DESEMBER 201 PUKUL : 12.00 -13.40 WITA DOSEN : I Dewa Ayu Hendrawathy Putri, S.Sos, M.Si. I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat ! 1. Etika yang berkaitan dengan tata cara & kebiasaan yang melekat dalam kodrat manusia yang terikat dengan pengertian “baik & buruk” suatu tingkah laku manusia menurut Aristoteles, disebut................................. a. Terminicus Technicus. d. Manner. b. Etika Nikomacheia. e. Custom. c. Manner & Custom. 2. Berikut ini merupakan ajaran-ajaran yang termasuk dalam Saptangga Dharma, kecuali............ a. Tapa. d. Moksa. b. Diksa. e.
APLIKASI RETORIKA DALAM AKTIVITAS DHARMA WACANA Oleh. I Dewa Ayu Hendrawathy Putri, S.Sos, M.Si The Fact is………. “Nobody is Born Speaker” Ada anggapan bahwa kesuksesan seseorang dalam beretorika hanya karena dia telah memiliki bakat Namun... Tidak selamanya bakat menjadi faktor penentu kesuksesan seseorang dalam bidang retorika I. PENDAHULUAN Manusia setiap hari melakukan aktivitas komunikasi. Mulai dari bangun tidur karena suara kokok ayam jantan, mandi sambil mendengarkan radio, berpakaian dan berdandan sambil menonton televisi, sarapan sambil membaca koran, bahkan dalam perjalanan ke sekolah atau bekerja melihat berbagai iklan dalam bentuk billboard, spanduk, selebaran, sampai kembali tidur di malam hari mungkin masih mendekap surat kabar atau tertidur ketika sedang menonton televisi. Hal ini kadang-kadang menjadi rutinitas warna kehidupan manusia modern. Sebelum mesin cetak, radio, dan televisi ditemukan, manusia sudah melakukan aktivitas komunikasi, baik mengg
Manajemen Makna Terkoordinasi (Coordinated Management of Meaning). (CMM-W. Barnett Pearce & Vernon Cronen). Banyak orang menganggap percakapan mereka sebagai sesuatu yang sudah sewajarnya. Ketika orang berbicara satu sama lain, mereka sering kali mengikuti pola yang dapat ditebak, dan mereka bergantung pada norma sosial yang ada. Untuk memahami apa yang terjadi dalam sebuah percakapan, Barnett Pearce & Vernon Cronen membentuk teori Manajemen Makna Terkoordinasi (Coordinated Management of Meaning-CMM). Bagi Pearce dan Cronen, orang berkomunikasi berdasar aturan. Aturan-aturan memainkan peranan yang penting dalam teori ini; para pencetusnya brpendapat bahwa aturan tidak hanya membantu kita dalam berkomunikasi dengan orang lain, melainkan juga dalam menginterpretasikan apa yang dikomunikasikan orang lain kepada kita. Asumsi-asumsi Teori Manajemen Makna Terkoordinasi; CMM berfokus pada diri dan hubungannya dengan orang lain; serta mengkaji bagaimana seorang individu
Komentar
Posting Komentar