Dirjen Bimas Hindu Buka PLPG di IHDN Denpasar
Prof. Titib : Jadi Guru di Hati Siswa
Denpasar (Humas/Dok/Publikasi/IHDN-Dps)

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Prof. Dr. IBG Yudha Triguna,M.S membuka Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG), Guru dan Pengawas Pendidikan Agama Hindu se-Indonesia di IHDN Denpasar, Minggu (29/4) kemarin.  Diharapkan PLPG bukan saja sebagai proses meningkatkan kesejahteraan para guru, tetapi juga meningkatkan kompetensinya. Selain itu diminta agar nantinya para guru menyisakan 20-25 persen tunjangan sertifikasi untuk membeli buku, media pembelajaran, Koran dan hal lain yang menunjang pembelajaran.

Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. I Made Titib,Ph.D dalam sambutannya menghimbau agar para guru Agama Hindu se-Indonesia mampu menjadi guru di hati siswa. Bukan menjadi guru formalitas, apalagi sampai memukul siswa karena ketidaktahuan metode pengajaran yang tepat. “Disinilah para guru belajar metodologi yang tepat. Kita sekalian mesti menjadi guru yang bermartabat . Guru adalah cerminan kualitas pendidikan anak didik kita di masa depan. Jika guru baik, maka dipastikan pendidikan akan berhasil baik. Sebaliknya, jika tidak berhasil pendidikan agama maka Dirjen, Rektor dan semua pihak akan dipertanyakan,” ujar Prof. Titib.

Dikatakannya, anak didik saat ini sangat berbeda dengan saat guru menempuh pendidikan. Penggunaan media, bermain peran dan kreativitas guru dituntut dengan perkembangan jaman yang sangat pesat. Dikatakan Prof. Titib yang merupakan penulis buku yang sangat produktif ini, sebenarnya seorang guru agama yang mumpuni tidak kekurangan bahan untuk pengajaran. Sehingga pelajaran agama tidak membosankan, melainkan dinikmati dan dicintai oleh siswa. Dihimbau juga para peserta PLPG untuk mengikuti semua proses, tetapi jangan sampai setress.

Dirjen Bimas Hindu Kementrian Agama RI Prof. Yudha Triguna mengatakan program pemerintah regulasinya semakin tahun semakin ketat. Pemerintah pusat berupaya meningkatkan kompetensi guru dalam berbagai bidang. Tahun 2014 semua guru agama Hindu harus sudah disertifikasi, olehnya tahun depan lebih banyak guru agama yang sudah disertifikasi. “Jika sudah lulus dan diusulkan untuk mendapatkan tunjangan, itu berarti harus ada peningkatan mutu dan kompetensi. Dari tunjangan yang akan diberikan, sisakan 20-25 persen untuk membeli buku, baca Koran, media pendukung pembelajaran dan menonton berita. Karena dengan bacaan dan berita yang berkualitas akan membuka wawasan dan bahan mengajar. Jangan semua tunjangan dihabiskan,” ujarnya sambil disambut tawa para peserta.

Ketua Panitia Dr. Dra. Relin D.E.,M.Ag dalam laporannya menyampaikan untuk angkatan I dan II diikuti sebanyak 424 peserta yang sebagian besar berasal dari luar Bali. Kegiatan ini kata Dosen Fakultas Brahma Widya ini akan berlangsung selama sepuluh hari dari tanggal 29 April hingga 8 Mei 2012. Ia juga meminta agar seluruh peserta mengikuti dengan baik seluruh rangkaian kegiatan. PLPG akan diisi oleh asesor dari IHDN dan bermitra dengan UNHI Bali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

soal UAS Etika Kehumasan

KOMPONEN KONSEPTUAL KOMUNIKASI

BAHAN AJAR MATA KULIAH: STRATEGI PENGEMBANGAN PESAN