Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2010

SEJARAH PUBLIC RELATIONS

Perkembangan PR sampai sekarang ini tidak terlepas dari dua orang Bapak PR yakni; Ivy Letbetter Lee dan Edward L. Bernays. Kedua ilmuwan ini peletak dasar munculnya PR modern, yang semakin hari keberadaan dan perkembangannya sebagai seluruh disiplin ilmu dan bidang profesi terlihat semakin mapan. Bahkan ada beberapa sarjana atau kaum professional di luar ilmu PR, seringkali tergiur untuk melakukan “pelacuran” ilmunya, dengan menggarap pelatihan, konsultasi dan pengajaran di bidang PR. Padahal mereka dipertanyakan keahlian PR-nya. Bahkan yang lebih ironis lagi mereka mengejek ilmu PR sebagai tukang kliping, protokoler, tetapi ternyata banyak diantara mereka yang bersikap sinisme itu mengajar PR di lembaga pendidikan swasta, membuat pelatihan di instansi Dan perusahaan, termasuk konsultasi PR, padahal mereka hanya memilik sub-disiplin ilmu non-PR. Memang ada yang lebih parah lagi seorang lulusan sarjana hokum, tetapi ngaku-ngaku expert dalam bidang PR. Sebagai insane PR tak perlu berke

Public Opinion

EKSISTENSI PROGRAM STUDI PENERANGAN AGAMA HINDU FAK. DHARMA DUTA IHDN DENPASAR DALAM MENCETAK SDM KOMUNIKASI AGAMA HINDU YANG BERKUALITAS. Oleh : I D.A. Hendrawathy Putri Ketika pendidikan ilmu komunikasi (publisistik – nama lama) mulai melembaga di beberapa perguruan tinggi di Indonesia pada awal tahun 1960-an, kondisi media massa belum begitu maju pesat seperti saat ini: surat kabar yang terbit paling banyak terdiri dari delapan halaman, radio telah menjadi primadona informasi tercepat, siaran televisi masih terbatas di Jakarta, dan istilah publisistik lebih banyak dikaitkan dengan aktivitas kewartawanan dan penerangan. Oleh karena itu, pendidikan komunikasi pada awalnya identik dengan kedua bidang tersebut (Achmad, 1980:3). Mahasiswa yang memilih pendidikan komunikasi sebagian besar bercita-cita menjadi wartawan (media cetak dan elektronik) atau menjadi pegawai Departemen Penerangan. Jumlah mahasiswa relative terbatas, sebab pendidikan komunikasi tidak sepopuler pendidikan k

Pengantar Ilmu Komunikasi

PENGERTIAN KOMUNIKASI Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward (1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu: Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang mer

Public Relations By I Dewa Ayu Hendrawathy Putri

BAB I PENDAHULUAN SEKILAS TENTANG FENOMENA PUBLIC RELATIONS Sebagai suatu profesi, PR baru dikenal sejak abad 20, tetapi gejalanya sendiri sudah ada jauh sebelumnya. Bahkan para ahli PR mengatakan bahwa gejala PR sudah ada sejak manusia-manusia pertama ada “Adam dan Hawa”. Gejala tersebut adalah, misalnya; hubungan antar-manusia, pemberitahuan oleh seseorang kepada orang lain, upaya seseorang mempengaruhi orang lain dan sebagainya. Manusia adalah makhluk social, yang mana ia tidak mungkin hidup sebatang kara (menyendiri). Melainkan ia harus dan akan berinteraksi dengan orang lain dan hidup bersama dengan orang-orang lain demi pemenuhan dorongan-dorongan yang timbul pada dirinya. Dorongan-dorongan tersebut diantaranya; dorongan untuk melangsungkan hidupnya, untuk mempertahankan dirinya maupun untuk meneruskan jenisnya. Untuk melangsungkan hidupnya manusia harus makan. Dan berdasarkan pengalamannya, baginya adalah lebih mudah untuk mencari makanan secara bersama-sama dengan orang lai